Monday, October 31, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Pada suatu majelis Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Ketika berdakwah dan bertabligh, hendaknya hati kita selalu bertawajuh kepada Allah S.w.t. dan jangan sampai hati kita hanya bertawajuh kepada orang yang sedang kita hadapi. Saat itu hati kita hendaklah merasa bahwa kita bukan sedang menjalankan tugas pribadi. Hendaklah kita merasa bahwa kita sedang dalam perintah Allah dan sedang keluar untuk menjalankan tugas-Nya. Dan taufik atas orang-orang yang sedang kita hadapi, pun berada dalam genggaman kekuasaan-Nya saja. Apabila kita berpikir demikian, Insya Allah tidak akan terjadi kesalahpahaman pada lawan bicara kita. Mereka tidak akan marah dan tidak akan berputus asa."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a, berkata "Suatu kebiasaan yang sangat keliru adalah, bila ada orang yang mengikuti ajakan kita, kemudian kita menganggapnya sebagai keberhasilan kita. Dan bila tidak ada orang yang mengikuti ajakan kita, maka kita menganggap bahwa usaha kita gagal. Anggapan seperti ini adalah sangat keliru. Orang lain ikut atau tidak, adalah amalan mereka masing-masing. Mengapa kita mengatakan berhasil dan tidak berhasil atas perbuatan orang lain? Keberhasilan kita adalah jika kita menyempurnakan kerja kita.

Sekarang apabila orang lain tidak mau mentaati kita, maka itu adalah kerugiannya sendiri. Mengapa kita merasa tidak berhasil, hanya karena mereka tidak taat? Orang-orang lupa, mereka merasa bahwa memaksa orang lain (pada hakekatnya adalah pekerjaan Allah S.w.t.) adalah pekerjaan dan tanggung jawab kita. Padahal tanggung jawab kita adalah mengajak mereka ke jalan yang benar. dan para Nabi pun tidak diberi tugas untuk memaksa orang lain."

Ya, apabila orang lain menolak ikut, hendaknya kita mengambil pelajaran darinya. Mungkin usaha kita terlalu lemah, atau kita belum menunaikan hak mereka dengan sempurna, sehingga Allah tunjukkan hasilnya seperti itu. Setelah itu, hendaknya kita tingkatkan mutu kerja dan selalu berdo'a kepada Allah, memohon taufik agar dapat berusaha dengan sungguh-sungguh dan lebih meningkat lagi.

Niat amal dan sampaikan

Sunday, October 30, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Dalam suatu majelis Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a berkata, "Orang-orang lama kita hendaknya benar-benar mengingat, bahwa bila dakwahnya tidak diterima atau bahkan mendapat makian dan fitnah, hendaklah ia jangan berputus asa atau kecewa. Dalam keadaan seperti itu, ingatlah bahwa demikianlah sunnah dan warisan istimewa para nabi, khususnya Rasulullah S.a.w. Tidak semua orang mendapatkan ujian dan dihina dijalan Allah. Dan sebaliknya apabila di suatu tempat mendapat sambutan, dan dimuliakan pembicaraannya, didengarkan dengan penuh minat, maka pahamilah bahwa itu adalah semata-mata karunia Allah. Jangan sekali-kali kita tidak menghargainya. Dan berkhidmat serta memberi ta'lim kepada para pelajar, hendaklah disyukuri secara khusus, walaupun mereka dianggap dari kalangan bawah.

Dengan ayat berikut ini;
 "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang seorang yang buta kepadanya." ('Abasa : 1-2)

Berarti kita telah diberi pelajaran.
Ya, hendaknya kita senantiasa merasa takut atas tipuan nafsu. Jangan sampai nafsu membisikkan penerimaan dan permintaan mereka itu adalah kesempurnaan diri kita. Jadi, kehebatan diri kita juga suatu fitnah yang sangat berbahaya. Oleh sebab itu, hendaklah lebih berhati-hati dari fitnah ini."

Dalam sebuah majelis Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Pahamkanlah kepada orang-orang lama, bahwa kita jangan sampai meminta musibah dan kesusahan kepada Allah S.w.t. (Seorang hamba hendaknya selalu meminta afiat dari Allah). Tetapi bila mendapat suatu musibah di jalan Allah, pahamilah bahwa itu adalah penyebab rahmat turun dan penyebab keburukan-keburukan kita terhapus, juga penyebab derajat kita diangkat. Segala musibah dan kesusahan di jalan Allah Ta'ala adalah makanan istimewa para Nabi,shiddiqin,muqorobin."

Niat amal dan sampaikan

Wednesday, October 26, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Bagian ini berisi semua kata-kata mutiara yang berhubungan dengan usaha agama dan dakwah yang dilakukan oleh syekh Muhammad Ilyas rah.a. Oleh sebab itu, dikehendaki daripada da'i senior agar meresapi apa yang tertulis dalam bagian ini.

Dalam suatu majelis Hadratji Maulana Ilyas rah.a, berkata "Tujuan inti gerakan kami adalah mengajarkan kepada umat tentang seluruh cara hidup yang berasal dari Rasulullah S.a.w.

Yaitu mengajarkan dan mengamalkan ilmu ini kepada umat. Inilah maksud utama kerja kami. Sedangkan pengeluaran jamaah dan jaulah, hanyalah awal dari tujuan kami. Dan menyeru kepada Laa Ilaha Ilallah serta ta'lim merupakan alif, ba, ta, nya tujuan ini. Tentu, jamaah kami tidak mampu mengerjakan semua tugas ini. Jamaah kami hanya berkemampuan seperti itu.

Gerakan kami dikirim ke semua tempat, yaitu menjadikan orang-orang menjadi ahli-ahli ibadah, orang-orang yang lalai menjadi tawajjuh terhadap usaha agama, menghubungkan mereka dengan ahli-ahli agama, mendorong agar para ahli agama (Alim ulama dan shalihiin) dapat memberikan perbaikan kepada masyarakat awam. Di masing-masing tempat, kerja utama ini akan dikerjakan oleh karkun-karkun tempatan. Dan bagi orang awam dapat mengambil faedah dari ahli agama di tempatnya masing-masing. Yang jelas, cara demikian harus selalu dipelajari dari orang-orang yang telah memberikan suatu masa untuk dapat memberikan dan mengambil faedah serta cara ajar mengajar, dimana mereka cukup berpengalaman dan menguasainya pada batas tertentu."

Membantu agama adalah sesuai dengan apa yang diberitakan oleh Allah S.w.t. dan Rasul-Nya
Niat amal dan sampaikan


Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim


Pada suatu hari, seorang imam yang setelah mengimami shalat, ia berdoa, dengan doa yang sering dibaca oleh syekh Ilyas,

"Ya Allah bantulah orang yang membantu agama Muhammad S.a.w. dan janganlah (membantu) terhadap orang yang tidak membantu agama."

Kemudian syekh Ilyas menyahut do'a tersebut dengan suara keras penuh risau.

"Ya Allah, jangan jadikan kami seperti mereka." 3x

Kemudian Hadratji Maulana Ilyas rah.a, berkata kepada hadirin, "Saudara-saudara, renungkanlah dan pahamilah doa ini sebagai doa yang berat. Inilah do'a yang baik sekaligus doa yang buruk dari Rasulullah S.a.w. Dan pada masa yang akan datang pun, akan banyak hamba Allah S.w.t. yang berdo'a seperti ini. Ini adalah doa yang sangat berat. Di dalamnya mengandung doa bagi orang yang membantu agama. dan yang berusaha di jalan Allah dengan permohonan rahmat dan bantuan. Namun ini pun merupakan doa yang buruk bagi orang yang tidak membantu agama Allah S.w.t. Dimana akan dihilangkan rahmat dan bantuan Allah S.w.t. bagi mereka.

Sekarang, setiap kita hendaknya memperhatikan diri sendiri, apakah ia mendapatkan hak doa yang baik atau hak doa yang buruk. Dan patut diperhatikan bagi orang-orang yang menunaikan shalat, puasa, dan ibadah yang berderajat tinggi, bahwa hal itu bukanlah membantu kerja agama. Membantu agama adalah sesuai dengan apa yang diberitakan oleh Allah S.w.t. dan Rasul-Nya dengan caranya juga sesuai dengan contoh Rasulullah S.a.w. Sekarang ini, usaha memperbaharui cara tersebut dan berlomba-lomba dalam menghidupkan usaha tersebut, merupakan suatu nusroh (pertolongan) yang sangat besar. Mudah-mudahan  Allah memberi taufik kepada kita."

Manusia telah menjadikan ibadah dan penghambaan diri kepada Allah S.w.t., ke arah derajat yang lebih rendah daripada pengabdian mereka sebagai pekerja dan pegawai
Niat amal dan sampaikan

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Pada suatu hari, setelah shalat Shubuh, Hadratji Maulana Ilyas rah.a. memberi semangat tentang khidmat dan membantu usaha agama, beliau berkata, "Perhatikanlah, kalian telah mengetahui dan mengakui bahwa Allah itu ada dan senantiasa hadir setiap saat. Oleh sebab itu, setelah mengetahui bahwa Allah S.w.t. senantiasa berada di mana saja, kemudian seorang hamba menyibukkan dirinya dengan kesibukan lain, yaitu berpaling dari Allah dan bergairah terhadap hal-hal lainnya, maka itu merupakan pemutusan hubungan dan kerugian yang sangat besar. Ibaratnya, perbatan tersebut menarik murka Allah, yaitu melalaikan usaha agama dan tidak memperhatikan Perintah-Nya, berpaling dari-Nya dan menyibukkan diri dengan perkara lain.

Sebaliknya, orang-orang yang sibuk kepada Allah S.w.t. adalah mereka yang membantu kerja agama, mentaati Perintah-Nya dan selalu bertawajjuh kepada perkara yang lebih utama dan lebih penting, serta memahami bahwa Rasulullah S.a.w. adalah uswatun hasanah. Dan dapat diketahui bahwa usaha-usaha di lakukan oleh Rasulullah S.a.w. dengan banyak menanggung kesusahan adalah demi menegakkan kalimat Allah, yaitu menyiapkan manusia agar beribadah kepada Allah dan berjalan di jalan Allah. Inilah kerja yang paling penting dan utama menurut Allah S.w.t.

Dalam suatu majelis Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a berkata, "Manusia telah menjadikan ibadah dan penghambaan diri kepada Allah S.w.t., ke arah derajat yang lebih rendah daripada pengabdian mereka sebagai pekerja dan pegawai. Pada umumnya, tujuan utama hidup mereka adalah menyelesaikan pekerjaannya. Dan bila ada waktu luang, baru digunakan untuk makan dan minum apa yang mudah diperoleh. Namun, hamba tersebut tidak berbuat demikian kepada Allah. Setelah ia selesaikan urusannya dan perkara yang di senanginya, barulah ia sisihkan waktu untuk Allah S.w.t., untuk shalat atau bersedekah. Lalu mereka beranggapan bahwa kami sudah menunaikan tuntutan Allah dan agama. Padahal sebagai seorang hamba, seharusnya mereka berpedoman demikian: Kerja agama adalah menjadi maksud hidup dan kerja utama, sedangkan makan dan minum hanyalah keperluan. Ini bukan bermaksud seseorang disuruh meninggalkan pekerjaannya. Maksudnya ialah ; Apa yang ada, hendaknya disesuaikan dengan perintah Allah dan diniatkan untuk berkhidmat kepada agama Allah serta mendudukkan makan minum, dan lain-lain sekadar keperluan. Sebagaimana seorang hamba yang bekerja sungguh-sungguh atas tugas majikannya."

Lidah
Niat amal dan sampaikan

Tuesday, October 25, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Maksud dzikir yang sebenarnya ialah mengetahui kehendak, perintah dan larangan Allah, disetiap tempat dan keadaan. Dan saya lebih menekankan kepada kawan-kawan saya atas dzikir seperti itu."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Manusia memperoleh keutamaan dan ketinggian disebabkan lidahnya. Sekarang jika manusia menggunakan lidahnya untuk berkata baik, maka ia baru memperoleh keutamaan dan ketinggian dari makhluk lainnya. Sebaliknya, jika lisannya tidak benar dan menyusahkan orang lain, maka disebabkan lidah ini, ia akan lebih rendah derajatnya daripada anjing dan babi. Sebagaimana Rasulullah S.a.w. bersabda,

          "Dan ucapan manusia akan menyebabkan manusia itu sendiri dilemparkan ke neraka          dalam keadaan  merangkak dan terseret di atasnya."

Ampunan Allah
Niat amal dan sampaikan.

Monday, October 24, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Pada masa sebelum hijrah, Rasulullah S.a.w. telah berdakwah di kota Mekkah. Beliau sendiri mendatangi mereka. Setelah beliau hijrah ke Madinah, beliau tidak berbuat seperti ketika di Makkah. Bahkan kebanyakan beliau tinggal di dalam masjid Nabawi. Tetapi beliau berbuat demikian, setelah beliau dapat menyiapkan orang-orang yang siap berdakwah dan dikirim dari masjid Nabawi. Kemudian beliau duduk di masjid Nabawi (markas) dan mengantar jalannya dakwah serta memilih dari orang-orang yang siap berdakwah. Demikian pula pada zaman Umar r.a, beliau hanya tinggal di masjid Nabawi (markas) dengan mengirim orang-orang ke Iran, Romawi, dan tempat lainnya, dalam rangka meninggikan kalimat Allah S.w.t. dan jihad fi sabilillah dalam jumlah ribuan orang. Pada masa itu sangat penting Umar r.a. tinggal dimasjid Nabawi. Yaitu untuk mengetahui dan mengontrol jalannya dakwah dan jihad fi sabilillah."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a berkata, "Dalam Hadist disebutkan bahwa Rasulullah S.a.w. mengajarkan Abu bakar r.a. bacaan yang dibaca pada akhir shalat yaitu;

"Ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dengan aniaya yang banyak dan tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali engkau. Maka ampunilah hamba dengan Karunia dan Kasih Sayang-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Mari kita renungi, Rasulullah S.a.w. mengajarkan do'a ini kepada Abu Bakar r.a. Padahal Abu bakar r.a adalah orang yang paling mulia dan sempurna diantara umat ini. Shalat Abu bakar r.a hampir menyamai kesempurnaan shalat Rasulullah S.a.w. bahkan ia pernah dijadikan imam oleh Rasulullah S.a.w. Meskipun demikian, Rasulullah S.a.w. telah mengajarinya do'a di atas pada akhir shalat. Hal ini menunjukkan agar Abu bakar r.a disuruh mengakui keuntungan serta kekurangan dirinya dihadapan Allah S.w.t. Dan seakan-akan ia belum dapat menunaikan ibadah sebagaimana kehendak Allah S.w.t. Tersirat dalam do'anya agar Allah mengasihi, memberi karunia dan mengampuninya. Lalu dimanakah kedudukan kita.

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a berkata, "Manusia tinggal diatas bumi dalam masa yang sangat singkat, sedangkan ia akan tinggal di dalam bumi dalam masa yang sangat lama. Atau dapat dipahami bahwa hidup di dunia ini sangat singkat dan hidup di pemberhentian selanjutnya adalah sangat lama. Seperti kehidupan setelah mati, yaitu kehidupan kubur, tidak tahu berapa lamanya. Dan waktu ketika itu beribu-ribu tahun. Dan kehidupan setelah tiupan sangsakala yang pertama pun beribu-ribu tahun lamanya. dan waktu yang terpendek setelah itu adalah seribu tahun, setelah itu kita baru dapat mengambil keputusan.

Jadi, mengapa manusia melalaikan tempat yang akan dilalui dengan masa yang berlipat ribuan ganda dari masa di dunia ini? Hidup di dunia hanya beberapa hari. Masanya akan habis untuk mengejar dunia. Seharusnya kita memberikan masa yang lebih layak sebagai persiapan untuk tempat selanjutnya."

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaknya ia memuliakan tamunya
Niat amal dan sampaikan

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Kita telah diperintahkan agar harta yang telah dikaruniakan kepada kita di dunia ini, hendaknya jangan disimpan yaitu kikir. Dikehendaki agar harta itu digunakan. Dengan catatan tidak digunakan pada yang bukan tempatnya. Gunakan pada tempatnya, yaitu sesuai dengan perintah dan ketetapan Allah S.w.t.

Suatu ketika, hujan turun deras, sehingga lauk belum tiba ke rumah syekh Ilyas rah.a. Dan diantara tamu yang hadir ketika itu, ada seorang ulama, yang termasuk guru saya (Penyusun). Syekh Ilyas mengetahui bahwa kesukaan tamunya adalah daging. Dan saya yang lemah pun hadir ketika itu. Saya lihat wajah syekh Ilyas agak lain karena keterlambatan lauk itu. Saya sangat heran, mengapa? Tidak lama kemudian beliau berkata, " Didalam Hadist Rasulullah S.a.w. bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaknya ia memuliakan tamunya." Dan diantara memuliakan tamu adalah: Jika tidak menyulitkan, hendaklah menyajikan sesuatu yang menjadi kesukaan tamunya."Kemudian dengan semangat beliau berkata, "Lalu bagaimana dengan tamu-tamu Allah dan Rasul-Nya?" Maksudnya adalah: Sangat penting bagi kita menunaikan hak-hak seorang tamu yang datang hanya karena Allah dan Rasul-Nya dan hubungan kerja karena Allah S.w.t.

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Surga adalah balasan dari hak-hak. Yaitu hak-hak kita, ketenangan dan ketentraman kita yang tergunakan untuk Allah S.w.t, dan kesusahan kita demi menunaikan hak-hak orang lain, maka balasan semuanya itu adalah surga"

"Sayangilah penduduk bumi, Pasti Allah akan menyayangi kalian"

Dan didalam hadist, ada dua buah kisah yang berhubungan dengan hal ini. Yaitu kisah masyhur mengenai dua orang wanita.

Pertama adalah kisah wanita nakal yang memberi minum kepada anjing yang kehausan. Dengan mengeluarkan air dari sumur dan memberi minum kepada anjing tersebut, maka atas perbuatannya, Allah masukkan wanita itu ke surga. Dan wanita kedua ialah seorang wanita shalihah, tetapi ia membiarkan seekor kucing mati kelaparan. Dan atas perbuatannya itu, ia dimasukkan ke neraka jahannam.

"Sayangilah penduduk bumi, Pasti Allah akan menyayangi kalian"
Niat amal dan sampaikan



Sunday, October 23, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Maksud Ilmu yang pertama dan utama adalah agar seseorang dapat memperbaiki kehidupan dirinya sendiri, dapat menunaikan kewajiban dan memahami kesalahan diri sendiri dan selalu berusaha atas hal-hal tersebut. Namun jika ilmu itu digunakan untuk menyalahkan orang lain dan melihat aib orang lain, maka ilmu tersebut akan menjadi sebab ketakaburan.
Dan jelas ini sangat berbahaya bagi orang alim, Dikatakan dalam pepatah,
                       
                          'Kerja yang dikerjakannya, malah menghancurkan dirinya.'

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. ditanya seseorang, "Mengapa orang Islam tidak dapat mengatur pemerintahan dan kekuasaan?" Beliau berkata, "Apabila perintah Allah S.w.t. dan larangan-larangan Allah tidak diamalkan pada dirinya, bagaimana urusan dunia dapat diserahkan kepada mereka? kehendak Allah memberikan pemerintahan dunia ini kepada orang Islam, agar orang-orang islam menegakkan perintah Allah S.w.t. di dunia ini. Jadi, apabila kalian sekarang diserahi pemerintahan, apakah kalian dapat menunaikan kehendak Allah S.w.t. tersebut?"

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Orang yang dianggap sebagai pejabat (pembantu) pada hakekatnya bukanlah pembantu pemerintah. Sebenarnya merekah hanyalah membantu dirinya sendiri untuk membantu dirinya sendiri untuk memenuhi keperluannya. Karena pada hari ini keperluan mereka telah dipenuhi oleh pemerintah, maka mereka menjadi pembantu pemerintah. Tetapi jika esok hari keperluan mereka itu dicukupi oleh musuh pemerintah, maka mereka otomatis akan membantu musuh itu.

Dengan demikian, pada hakekatnya orang yang akan mencapai hajatnya itu tak akan membantu apabila hajatnya tidak terpenuhi. Bahkan, terhadap ayahnya sekalipun. Dan cara untuk memperbaiki mereka bukanlah dengan mencaci dan memarahinya begitu saja, penyakit mereka yang sebenarnya adalah 'sifat mementingkan diri sendiri'. Selama ia terpenuhi keperluannya, maka ia akan berusaha kuat untuk membantu.

Dan untuk memperbaiki hal ini bukan dengan membicarakan aib-aibnya dan mencacinya. Cara yang tepat adalah menggantikan sifat mementingkan diri pribadi itu dengan sifat mementingkan Allah S.w.t. dan perintah-Nya. tanpa usaha demikian, penyakit tersebut tidak akan dapat disembuhkan.

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata. "Suatu ketentuan umum, bahwa setiap orang akan mendapat ketenangan bila ia memperoleh keinginannya. Suatu contoh adalah : Seseorang yang menyukai kekayaan, makanan enak, pakaian bagus, maka tanpa memperoleh benda-benda tersebut, ia merasa tidak tentram. Sebaliknya, orang yang suka duduk diatas tikar, diatas goni, berpakaian sederhana, mereka merasa tentram dengan keadaan demikian. Dan merekalah orang yang mengikuti jejak Rasulullah S.a.w. Dengan jalan itu, mereka mendapat ketenangan hidup. Itu merupakan karunia Allah yang sangat besar. Semua kebiasaan tadi dapat dijalankan dengan mudah oleh orang kaya atau miskin. Dan seandainya ada seseorang yang tidak mampu dan ia tidak membiasakan dengan perkara tadi, maka seumur hidupnya ia tidak akan merasakan kebahagiaan hidup."

Niat amal dan sampaikan



Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Beliau berkata, "Apabila seorang hamba ingin maju dalam kebaikan, maka syetan selalu berusaha menghalanginya dengan berbagai cara dan mempersulit jalan, serta menyebarkan halangan. Jika halangan dan rintangan tersebut tidak berhasil, syetan akan berusaha mencari jalan lain, yaitu dengan berusaha merusak niat dan keikhlasannya, atau dengan ikut serta dalam kebaikannya, maksudnya dengan memasukkan rasa riya dan sum'ah (agar terkenal). Dan kedangkala dengan mencampur-aduk maksud dan tujuan, sekedar untuk merusak niat. Dan dengan cara ini, kadangkala syetan berhasil.

Oleh sebab itu, ahli agama hendaknya berhati-hati menghadapi bahaya ini dan menjaga hati kita setiap waktu dari bisikan syetan, serta senantiasa meneliti niat kita. Jangan sampai, niat karena Allah S.w.t tercampur dengan niat lainnya, yang dapat menyebabkan Allah tidak mengabulkan amal tersebut.".

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Pondok-pondok pesantren secara umum memiliki kelalaian dan kekhilafan. Mereka memang telah diajar dengan beberapa ilmu, namun mereka lupa menekankan maksud sebenarnya dari belajar tersebut, yaitu agar dapat terjun berkhidmat (melayani) kepada agama dan mendakwahi manusia kepada Allah S.w.t. Akibat dari kelalaian ini, setelah para pelajar itu selesai belajar di pesantren, mereka bertujuan mencari keduniaan atau menjadi pegawai atau ikut ujian di sekolah-sekolah umum untuk mencari pekerjaan duniawi (uang). Dengan demikian, seluruh waktu, tenaga, usaha, biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai maksud belajar ilmu yang sesungguhnya hilang seketika. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya ikut bekerja sama dengan musuh-mush agama.

Oleh sebab itu, kita hendaknya jangan berpikir untuk mengajari ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mengarahkan mereka setelah selesai belajar agar siap berkhidmat kepada Agama dan mengamalkan perintah agama. Seandainya kita menanam benih, dan tidak berhasil, maka itu adalah suatu kerugian. Tetapi bila kita berhasil dalam pembenihan, kemudian hasilnya untuk membantu musuh-musuh Islam, maka ini kerugian yang sangat besar.

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, ''Para pelajar yang telah lulus dari pondok-pondok atau madrasah, kadangkala ikut ujian universitas (negeri). Kita tidak menyadari bahaya dan kerugian hal itu. Ujian-ujian pada umumnya dilaksanakan untuk mencari pekerjaan di sekolah-sekolah negeri, sehingga seakan-akan pemerintah kafir menggunakan lulusan pondok untuk kepentingan sekolahnya.

Dengan demikian, para pelajar yang lulus lalu mengikuti ujian tersebut, berarti ia telah membantu orang-orang kafir. Bahkan sebelum menerima upah dari mereka, hendaknya dipikirkan, bahwa ilmu agama yang didapat telah salah penggunaannya, yaitu dengan membantu pengajaran ta'lim orang kafir. Dapat dipahami bahwa dengan mengikuti ujian negeri, hal itu dapat menyebabkan terputus hubungan dengan Allah serta Rasul-Nya. Dan memulai hubungan dengan pemerintah kafir; adalah sangat berbahaya.

Pondok-pondok pesantren dan keikhlasan niat
Niat amal sampaikan


Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. Berkata, "Di dalam Al-Qur'an dan hadist banyak diberitakan tentang kepentingan hakekat dalam agama. Agama sangat mudah dan ringan. Untuk itu, derajat dalam agama juga mudah dan ringan disertai niat yang benar serta ikhlas dalam beramal. Karena bagian terpenting dalam agama adalah ruh agama. Itu pun sangat muda. Inilah keikhlasan sebagai tujuan suluk dan thoriqot (istilah tasawuf). Sehingga dapat diketahui bahwa suluk pun sangat mudah. Namun jika caranya salah, perkara yang sangat mudah pun menjadi sangat sulit.

Perlu diingat, bahwa setiap perkara apabila berjalan pada aturan dan caranya, maka akan menjadi mudah. Sekarang, kesalahan orang-orang adalah merasa berat dalam menjaga tertib. Padahal kerja dunia apapun memiliki tertib dan cara yang harus ditempuh. Seandainya tertib itu tidak dijalankan, tentu tidak akan berhasil. Pesawat,kapal,kereta api,sepeda motor, bahkan memasak pun memiliki tertib dan cara masing-masing."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Tujuan khusus dari thoriqot adalah ; Bagaimana agar nafsu manusia tersalurkan untuk mentaati perintah Allah S.w.t dan meninggalkan larangan-Nya, yaitu agar dapat merasakan kelezatan iman ketika beribadah dan merasa susah ketika berbuat maksiat. Inilah tujuan Thoriqot. Sedangkan amalan lainnya, seperti; memperbanyak dzikir, ibadah dan riyadhoh, semua ini membantu agar mempercepat sampai ke tujuan. Namun dewasa ini banyak orang yang menganggap bahwa cara tersebut adalah tujuan yang sebenarnya. Padahal diantara amalan itu dapat menjadi bid'ah. Cara-cara tersebut hanyalah sebab, bukan maksud. Jika terjadi perselisihan dalam mencapai maksud, hendaknya di teliti lagi. Untuk mencapai maksud, perlu ada perbaikan. Yang terpenting adalah syariatnya, karena syari'at tersebut wajib untuk diamalkan di setiap zaman."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a berkata, ''Derajat kewajiban itu lebih tinggi daripada sunnah. Pahamilah bahwa sunnah itu untuk menyempurnakan kewajiban. Sunnah adalah pengikut, sedang wajib yang harus diikuti. Sunnah itu untuk menutupi kekurangan yang wajib, tetapi banyak orang telah salah memahaminya. Mereka semakin melupakan kewajiban dan menyibukkan diri pada amalan sunnah. Sebagaimana telah kalian ketahui bahwa mendakwahkan kebenaran, menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran adalah bagian dari tanggung-jawab serta kewajiban agama. Tetapi berapa orangkah yang menunaikannya?. Sedangkan dzikir-dzikir sunnat, ibadah-ibadah sunnat, dan banyak kegiatan agama yang bersifat sunnat, banyak orang yang melakukannya."

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Sebagian ahli ilmu dan pelajar telah salah dalam memahami 'istighna'. Mereka memahami bahwa maksud 'istighna' adalah enggan menemui orang-orang kaya lagi hartawan. Bahkan menemui mereka pun dianggap suatu yang harus dihindari. Padahal maksud 'istighna' yang sebenarnya adalah kita jangan pergi ke sana, jika kita berkeinginan atas kedudukan dan hartanya. Kita mendatangi mereka semata-mata untuk perbaikan diri mereka. Berjumpa dalam maksud agama dan berbicara agama, tidak bertentangan dengan makna 'istighna' (tidak mengharap sesuatu selain dari Allah). Amal ini sangat penting. Namun yang perlu diperhatikan adalah ketika menjumpai orang kaya tersebut, hati kita jangan ada rasa cinta terhadap keduniaan dan kedudukan mereka, serta tidak rakus untuk mendapatkannya.

Niat amal dan sampaikan.

Saturday, October 22, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadhratji (Maulana Muhammad Ilyas rah.a Hadhratji Pertama) -

Bismillahirrahmanirrahiim..

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, ''Pada umumnya, keadaan amalan umat Rasul-rasul terdahulu sudah tidak memiliki ruh serta hakekat di dalamnya. Apa yang mereka lakukan sekedar adat kebiasaan. Dan itulah amalan yang masih mereka lakukan. Untuk menghapus kesesatan dan ibadah tanpa ruh tersebut, dikirimlah para Nabi alaihim salam, yaitu untuk mengganti kebiasaan masyarakat dengan amal agama yang memiliki hakekat dan kekuatan ruh. Dan akhirnya, diutuslah Rasulullah S.a.w.. Dan demikianlah keadaan seluruh agama Samawi pada saat itu. Yang tersisa dari syariat para Nabi alaihim salam, hanyalah sekumpulan adat. dan mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan itulah syariat agama.
Kemudian Rasulullah S.a.w. datang dan menghapus adat istiadat itu serta mengajarkan agama, hukum dan akhlaq yang sebenarnya."

Dewasa ini, Umat Muhammad S.a.w. pun sedang menderita penyakit yang sama, bahkan amal ibadah pun sudah menjadi sekadar adat istiadat. Dan ta'lim agama yang seharusnya sebagai alat untuk memperbaiki diri, juga sudah menjadi sekedar adat. Dan karena jalan kenabian sudah berhenti, maka tanggung jawab kerja para nabi ini telah dilimpahkan kepada para alim ulama sebagai pewaris Anbiya a.s.

Usaha yang penting adalah bagaimana menghapus kegelapan dan kerusakan. Khususnya dengan memperbaiki niat, sebab suatu amalan akan disebut adat, jika amal tersebut dilakukan dengan niat bukan karena Allah S.W.T. dan tidak dilakukan dengan perasaan bahwa ia adalah hamba Allah. Oleh sebab itu, dengan memperbaiki niat, maka ruh amalan akan pulih kembali, sehingga amalan tadi tidak disebut lagi sebagai adat, bahkan dapat disebut sebagai hakekat.

Jadi setiap amalan hendaknya didukung oleh perasaan bahwa ia adalah seorang hamba, disertai semangat beribadah kepada-Nya. Oleh sebab itu, untuk mengembalikan manusia agar meluruskan niatnya sehingga setiap amalan dilakukan semata-mata karena Allah, dan setiap amalan dapat menjadi hakekat, maka ini adalah tugas dan kewajiban para ulama dan Ahli-ahli agama."

Dakwah wa tabligh - Nasihat Tiga Hadhratji -
Niat Insya Allah

Dakwah wa tabligh - Nasihat Tiga Hadhratji -

Bismillahirrahmanirrahiim..

'Hadhratji' atau 'hadhrat' atau 'hadhirat' adalah suatu panggilan atau sebutan untuk seseorang yang sangat dimuliakan. Dalam bahasa urdu (India), lafazh 'hadhrat' selalu digunakan dalam menyebutkan nama seseorang yang dituakan atau dimuliakan. Tambahan 'Jii' adalah panggilan yang tercetus dari dalam lubuk hati atau panggilan yang tulus dari seseorang kepada orang yang sangat ia hormati dan ia cintai.

Didalam usaha dakwah dan tabligh, panggilan 'hadhrat' banyak ditujukan kepada para masyaikh atau alim ulama atau orang-orang lama yang sudah banyak berkecimpung didalam usaha dakwah dan tabligh. Namun sebutan 'Hadhratji' hanya lebih banyak ditujukan kepada amir atau pimpinan yang bertanggung jawab terhadap usaha dakwah dan tabligh diseluruh dunia.

Dari sejak mulai menggeliatnya usaha dakwah keimanan ini, sebutan 'hadhratji' mulai diberikan kepada Syaikh Maulana Ilyas, atau biasa disebut 'Hadhratji Pertama', atau 'Bara Hadhratji' atau 'Hadhratji besar'.
Dan ketika keamiran (kepimpinan) usaha ini berpindah kepada Syaikh Maulana Yusuf, maka beliaupun dipanggil dengan sebutan 'Hadhratji kedua', begitu juga ketika kepemimpinan berpindah ke Syaikh Maulana In'amul Hasan, beliau disebut sebagai 'Hadhratji ketiga'.

Mengenai ketiga hadhratji ini, masing-masing tentu memiliki keistimewaan yang satu melengkapi yang lainnya. Terlepas dari ketiganya memiliki hubungan nasab (kekeluargaan) yang sama, namun masing-masing mereka memang memiliki kepribadian yang sangat istimewa.

Profesor Kalim Aziz berkata, "Permulaan yang tawadhu' pada masa Maulana Ilyas, perkembangannya pada masa Maulana Yusuf, dan hubungan luar negerinya sekarang, semua terpelihara didalam mata yang luas Maulana In'amul Hasan.

Pada zaman kepemimpinan Maulana Muhammad Ilyas rah.a adalah zaman permulaan dan pertumbuhan usaha ini. Pada zaman akhir kepemimpinan Maulana Muhammad Yusuf rah.a dan awal zaman Maulana In'amul Hasan puncaknya.

Profesor Kalim Aziz menyatakan, "Masa Maulana Muhammad Ilyas rah.a adalah zaman fikir. Masa Maulana Yusuf rah.a adalah zaman josh (Semangat). Dan masa Maulana In'amul Hasan, seluruhnya berdasarkan pada 'hosh' (kesadaran dan kebijaksanaan).

Hadhratji Maulana In'amul Hasan pernah mengungkapkan masalah ini dengan berkata, ''Penekanan terhadap tiga aspek yang berlainan telah ditegaskan pada tiga zaman, yaitu :

Pada zaman Hadhratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a penekanan diberikan dalam bidang kehidupan akhirat; surga dan neraka. Pada zaman Hadhratji Maulana Muhammad Yusuf rah.a. ditekankan dalam bidang pengorbanan dan mujahadah. Pada zamanku (Hadhratji In'amul Hasan) ditekankan dalam bidang amalan."

Mengharap Ridho Allah S.W.T semata

Wednesday, October 19, 2016

Halakah Tajwid -1-





Ketika kita khuruj fisabilillah maka program dipagi hari menjelang dzuhur adalah Halakah Qur'an (Belajar menghapal 10 ayat pendek dan memperbaiki bacaan dan Tajwidnya)
Alhamdulillah ketika keluar dibanyuwangi bulan Agustus 2016 kita dapat jamaah seorang kyai dari Wongsorejo bajulmati selama 3 hari menemani kita dan mengajari kita bagaimana membaca Al-Qur'an dengan benar dan baik.

inilah guna khuruj fisabilillah yaitu sarana tarbiyah tercepat untuk Ummat Islam yang kini telah jauh dari agamanya sendiri.

insya Allah niat lebih lama lagi dan lebih jauh lagi

Ummat Akhir zaman 10% - Dakwah wa tabligh -

Monday, October 17, 2016

Jual Kapolaga Murni - Bumi Indah | Tokopedia

Jual Kapolaga Murni - Bumi Indah | Tokopedia: Jual Kapolaga Murni, Bumbu Dapur dengan harga Rp 137.000 dari toko online Bumi Indah, Jakarta. Cari produk lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.

Kapolaga murni
Note ini harga per KG

SMS/Call/WA : 081219257369
BBM : 2AD7D5F9


Rp.137.000

Kanker--Kapulaga mengandung IC3 (indole-3-carbinol) dan DIM (diindolylmethane). Kedua fitokimia ini dikenal luas sebagai pelawan kanker, secara khusus membantu menangkal kanker yang berkaitan dengan respon hormon—misalnya kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker prostat. Kapulaga juga mengandung antioksidan yang limpah, menambahkan khasiat kapulaga untuk memberi perlindungan terhadap dampak penuaan dan stres, serta dampak radikal bebas yang bisa memicu kanker.

Jamaah India In Masjid Al Muslim



Belajar Khidmat jamaah luar negeri (India)

Friday, October 14, 2016

Antri Thoam Markas



Belajar menertibkan diri... agar disiplin dan menahan ego walau pun telah lapar bet :D

Thursday, October 13, 2016

Makan berjamaah Dimalam perkumpulan setiap malam jum'at dimasjid Kebon J...



Menyatukan hati... dimeja makan atau makan bersama-sama satu nampan.... Menuai berkah daripada Allah SWT... karena sunnah Rasulullah SAW.

“Berkumpullah kalian ketika makan dan sebutlah Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala padanya, maka makanan kalian akan diberkahi.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Sunannya (IV/138)


“Makanan satu orang mencukupi dua orang, makanan dua orang mencukupi empat orang dan makanan empat orang mencukupi delapan orang.”



Shahih Muslim (III/1630)

niat amal dan sampaikan

Monday, October 10, 2016

Sands beach Therapy

Ummat Akhir zaman 10% - Dakwah wa tabligh -

Bismillahirrahmanirrahiim..

Rasulullah saw berwasiat kepada para sahabat,
" Wahai sahabatku, apabila saat ini kalian mengurangi waktu kalian untuk agama Allah sepersepuluh saja, niscaya nushratullah (pertolongan Allah) tidak akan turun, kalian harus mengamalkan agama secara keseluruhan, Tetapi ummatku pada akhir zaman nanti, jika mereka rela meluangkan waktunya sepersepuluh saja untuk agama Allah, maka nusratullah akan segera turun."
(HR.Tirmizdi)

10% dari 30 hari = 3 hari setiap bulan
10% dari 1 tahun = 40 hari setiap tahun
Minimal 4 Bulan Seumur Hidup
Insya Allah.............

Allah SWT berfirman :
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al 'Ankabuut 7)

Untuk sempurnakan iman dalam diri kita pun perlu buat pengorbanan seperti Nabi SAW, Para Sahabat R.hum,Para Anbiya,Para Syuhada,Para Wali,Para Shadiqin,( berkorban untuk Agama dengan harta ,waktu dan diri sendiri )

Alangkah Lucunya Negeriku - Dakwah wa Tabligh -

Bismillahirrahmanirrahiim...

Alangkah lucunya negeriku.... bila ada segolongan orang-orang hendak memakmurkan masjid2 Allah SWT dikatakan orang tidak punya kerjaan lah, pengangguran lah, Di usir2 lah....
Alangkah lucunya negeriku.. bila ada segolongan orang-orang ingin mengenalkan Allah SWT dan amal amal agama dihalau... dicaci, di interograsi,di cibir, dicurigai....
Alangkah lucunya negeriku... bila ada segolongan orang-orang ingin mengajak membangun agama... dikatakan tak punya ilmu lah, dan lain-lain....
Tetapi ketika ada yang melecehkan ayat Allah SWT mereka langsung meraung2, bak cacing kepanasan... sedangkan Agama yang dia anut sedang ia rubuhkan sendiri sedangkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW mereka taruh dibelakang punggung mereka (mencibir orang yang berpakain sunnah ikut2 orang arab, memanjangkan jenggot dikatakan seperti binatang ternak,dan teroris lalu dan mereka tidak memperhatikan bagaimana shalatnya Ummat Islam hari ini...

“Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu,” (Baihaqi).

Sabda Rasulullah saw : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku melakukan shalat” (Shahih Bukhari)
Pikirkan...

Saturday, October 8, 2016

Jual Kapolaga Murni - Bumi Indah | Tokopedia

Jual Kapolaga Murni - Bumi Indah | Tokopedia: Jual Kapolaga Murni, Bumbu Dapur dengan harga Rp 137.000 dari toko online Bumi Indah, Jakarta. Cari produk lainnya di Tokopedia. Jual beli online aman dan nyaman hanya di Tokopedia.



Kapolaga murni
Note ini harga per KG

SMS/Call/WA : 081219257369
BBM : 2AD7D5F9

untuk kue dan pelengkap es segar anda

Mari pemilik usaha kuliner... monggo diorder
kami melayani partai kecil dan besar...
Untuk Informasi partai besar harap contact WA or BBM
Note. Bila memesan sertakan alamat yang lengkap.

Friday, October 7, 2016

Shalat adalah Tiang agama - Dakwah wa Tabligh

Bismillahirrahmanirrahiim....

Baginda Rasulullah Saw bersabda,"Shalat adlh tiang agama dan memiliki 10 kebaikan yaitu
(1) mencerahkan wajah
(2) cahaya hati
(3) menyehatkn
(4) penenang dlm kubur
(5) penyebab turunnya rahmat Allah swt
(6) kunci (pembuka khazanah) langit
(7) memberatkan timbangan amal baik
(8) jalan menuju keridhaan Allah swt
(9) harganya surga dan
(10) pelindung dari neraka.
" Baginda Rasulullah Saw bersabda "barangsiapa mengerjakan shalat berarti menegakan agama. Barangsiapa meninggalkannya, berarti meruntuhkn agama." Hadist lain menyebutkn "shalat (sunnah) di dlm rumah adalah nur (cahaya). Sinarilah rumahmu dngn shalat (sunnah)." Sabda baginda Nabi saw yg masyhur "pada hari kiamat kelak, disebabkan wudhu dan sujud mereka, tangan, kaki dan wajah mereka akan bercahaya sehingga mereka menjadi istimewa dari ummat lain." Hadist lain menyatakan "jika azab akan diturunkan dari langit, orang yg memakmurkan masjid akan terhindar dari azab tersebut." (Dari kitab Jami'ush shaghir)

Shalat adalah Tiang agama - Dakwah wa Tabligh
Niat amal dan sampaikan

Wednesday, October 5, 2016

5 Kegelapan

Bismillahirrahmanirrahiim

5 LENTERA DARI ABU BAKAR RADIYALLAHU ANHU
Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. mengatakan: “Kegelapan itu ada lima dan lampu penerangnya pun ada lima, yakni:
1. Cinta dunia adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah ketakwaan.
2. Berbuat dosa adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bertobat.
3. Alam kubur adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah bacaan: Laa ilaaha illa-Allah, muhammadur-Rasulullah.
4. Alam akhirat itu adalah suatu kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah amal shaleh.
5. Shirat (jembatan penyebrangan di atas neraka) itu sangat gelap, sedangkan penerangnya adalah yaqin.
Nashaihul Ibad, Imam Nawawi Al-Bantani

Semoga kita bisa amal dan sampaikan

Monday, October 3, 2016

Terapi Pasir





Pengobatan menggunakan Pasir pantai... minimal 30 menit.. ditimbun pasir hangat pantai..



lokasi Wongsorejo Banyuwangi

Sunday, October 2, 2016

Umbul pule Gunungsari Banyuwangi





Umbul pule Gunungsari Banyuwangi



Dari Ubadah bin Ash-Shamit r.a., bahwasanya seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk mengembara."

Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya pengembaraan (wisata) umatku adalah jihad fi sabilillah 'azza wa jalla."

(H.R. Abu Dawud)



Banyuwangi 2016

Saturday, October 1, 2016

Nasihat Ulama

Bismillahirrahmanirrahiim..

Nasehat Para Ulama, apabila Allah tidak mengkehendaki kita (sebagai CALON AHLI SURGA) lagi, Maka :
• Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.
• Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.
• Allah akan sibukkan kita dengan urusan perniagaan.
• Allah akan sibukkan kita dengan harta.
• Allah akan sibukkan kita dengan mencari pengaruh pangkat dan kuasa.
• Alangkah ruginya karena semua itu akan kita tinggalkan. Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dahulu menemui Allah SWT dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi sudah pasti mereka memilih tidak lagi akan bertarung bermati-matian untuk merebut dunia.
• Tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah dan beribadat kepada Allah SWT. Sebenarnya apa pun yang kita dapat di dunia ini telah ditentukan oleh Allah SWT.
• Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih daripada kita dari segi gaji, pangkat, harta dan keluarga.
• Tapi, kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu dan amalan orang lain lebih daripada kita. Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat orang lain bangun disepertiga malam untuk solat tahajjud.
• Kita cemburu melihat orang lain tukar mobil baru, tetapi jarang kita cemburu melihat orang lain mampu khatam Al-Quran sebulan 2 kali.
• Semua tanda ini menunjukkan dunia telah sampai di akhir zaman, sebab uang, pangkat dan harta telah mengalahkan segalanya.
• Setiap kali menyambut hari, kita sibuk dgn rencana yg ingin dilakukan sebaik mungkin, tetapi lupa bahwa dgn bergantinya hari berarti telah bertambah pula umur kita.
• Sesungguhnya mati itu benar, alam kubur itu benar, pertanyaan munkar dan nakir itu benar, mahsyar Allah itu benar, syurga dan neraka itu benar.

Semoga kita bisa mengambil i'tibar