Bismillahirrahmanirrahiim..
Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, ''Pada umumnya, keadaan amalan umat Rasul-rasul terdahulu sudah tidak memiliki ruh serta hakekat di dalamnya. Apa yang mereka lakukan sekedar adat kebiasaan. Dan itulah amalan yang masih mereka lakukan. Untuk menghapus kesesatan dan ibadah tanpa ruh tersebut, dikirimlah para Nabi alaihim salam, yaitu untuk mengganti kebiasaan masyarakat dengan amal agama yang memiliki hakekat dan kekuatan ruh. Dan akhirnya, diutuslah Rasulullah S.a.w.. Dan demikianlah keadaan seluruh agama Samawi pada saat itu. Yang tersisa dari syariat para Nabi alaihim salam, hanyalah sekumpulan adat. dan mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan itulah syariat agama.
Kemudian Rasulullah S.a.w. datang dan menghapus adat istiadat itu serta mengajarkan agama, hukum dan akhlaq yang sebenarnya."
Dewasa ini, Umat Muhammad S.a.w. pun sedang menderita penyakit yang sama, bahkan amal ibadah pun sudah menjadi sekadar adat istiadat. Dan ta'lim agama yang seharusnya sebagai alat untuk memperbaiki diri, juga sudah menjadi sekedar adat. Dan karena jalan kenabian sudah berhenti, maka tanggung jawab kerja para nabi ini telah dilimpahkan kepada para alim ulama sebagai pewaris Anbiya a.s.
Usaha yang penting adalah bagaimana menghapus kegelapan dan kerusakan. Khususnya dengan memperbaiki niat, sebab suatu amalan akan disebut adat, jika amal tersebut dilakukan dengan niat bukan karena Allah S.W.T. dan tidak dilakukan dengan perasaan bahwa ia adalah hamba Allah. Oleh sebab itu, dengan memperbaiki niat, maka ruh amalan akan pulih kembali, sehingga amalan tadi tidak disebut lagi sebagai adat, bahkan dapat disebut sebagai hakekat.
Jadi setiap amalan hendaknya didukung oleh perasaan bahwa ia adalah seorang hamba, disertai semangat beribadah kepada-Nya. Oleh sebab itu, untuk mengembalikan manusia agar meluruskan niatnya sehingga setiap amalan dilakukan semata-mata karena Allah, dan setiap amalan dapat menjadi hakekat, maka ini adalah tugas dan kewajiban para ulama dan Ahli-ahli agama."
Dakwah wa tabligh - Nasihat Tiga Hadhratji -
Niat Insya Allah
No comments:
Post a Comment