Sunday, October 23, 2016

Dakwah wa tabligh - Nasihat tiga Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a -

Bismillahirrahmanirrahiim

Beliau berkata, "Apabila seorang hamba ingin maju dalam kebaikan, maka syetan selalu berusaha menghalanginya dengan berbagai cara dan mempersulit jalan, serta menyebarkan halangan. Jika halangan dan rintangan tersebut tidak berhasil, syetan akan berusaha mencari jalan lain, yaitu dengan berusaha merusak niat dan keikhlasannya, atau dengan ikut serta dalam kebaikannya, maksudnya dengan memasukkan rasa riya dan sum'ah (agar terkenal). Dan kedangkala dengan mencampur-aduk maksud dan tujuan, sekedar untuk merusak niat. Dan dengan cara ini, kadangkala syetan berhasil.

Oleh sebab itu, ahli agama hendaknya berhati-hati menghadapi bahaya ini dan menjaga hati kita setiap waktu dari bisikan syetan, serta senantiasa meneliti niat kita. Jangan sampai, niat karena Allah S.w.t tercampur dengan niat lainnya, yang dapat menyebabkan Allah tidak mengabulkan amal tersebut.".

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, "Pondok-pondok pesantren secara umum memiliki kelalaian dan kekhilafan. Mereka memang telah diajar dengan beberapa ilmu, namun mereka lupa menekankan maksud sebenarnya dari belajar tersebut, yaitu agar dapat terjun berkhidmat (melayani) kepada agama dan mendakwahi manusia kepada Allah S.w.t. Akibat dari kelalaian ini, setelah para pelajar itu selesai belajar di pesantren, mereka bertujuan mencari keduniaan atau menjadi pegawai atau ikut ujian di sekolah-sekolah umum untuk mencari pekerjaan duniawi (uang). Dengan demikian, seluruh waktu, tenaga, usaha, biaya yang telah dikeluarkan untuk mencapai maksud belajar ilmu yang sesungguhnya hilang seketika. Bahkan tidak sedikit yang akhirnya ikut bekerja sama dengan musuh-mush agama.

Oleh sebab itu, kita hendaknya jangan berpikir untuk mengajari ilmu pengetahuan saja, tetapi juga mengarahkan mereka setelah selesai belajar agar siap berkhidmat kepada Agama dan mengamalkan perintah agama. Seandainya kita menanam benih, dan tidak berhasil, maka itu adalah suatu kerugian. Tetapi bila kita berhasil dalam pembenihan, kemudian hasilnya untuk membantu musuh-musuh Islam, maka ini kerugian yang sangat besar.

Hadratji Maulana Muhammad Ilyas rah.a. berkata, ''Para pelajar yang telah lulus dari pondok-pondok atau madrasah, kadangkala ikut ujian universitas (negeri). Kita tidak menyadari bahaya dan kerugian hal itu. Ujian-ujian pada umumnya dilaksanakan untuk mencari pekerjaan di sekolah-sekolah negeri, sehingga seakan-akan pemerintah kafir menggunakan lulusan pondok untuk kepentingan sekolahnya.

Dengan demikian, para pelajar yang lulus lalu mengikuti ujian tersebut, berarti ia telah membantu orang-orang kafir. Bahkan sebelum menerima upah dari mereka, hendaknya dipikirkan, bahwa ilmu agama yang didapat telah salah penggunaannya, yaitu dengan membantu pengajaran ta'lim orang kafir. Dapat dipahami bahwa dengan mengikuti ujian negeri, hal itu dapat menyebabkan terputus hubungan dengan Allah serta Rasul-Nya. Dan memulai hubungan dengan pemerintah kafir; adalah sangat berbahaya.

Pondok-pondok pesantren dan keikhlasan niat
Niat amal sampaikan


No comments: