Wednesday, July 1, 2015

Petikan Bayan Maulana Saad Kandhlawi- Ulama akan dihukum pertama kali ketika dia tak ada kerisauan dalam hatinya atas kemaksiatan yang terjadi

Bismillahirrahmanirrahim...

Keputusan terhadap ummat ini akan diliat dari perintah-perintah yang dilaksanakan. Ummat terdahulu juga mempunyai agama atau perintah-perintah, tetapi mereka melalaikannya bahkan ada yang mengingkari. Namun sudah menjadi ketetapan Allah Ta'ala pada ummat-ummat terdahulu setiap mereka lalai dari agama Allah Ta'ala, maka Allah kirim kepada mereka seorang Nabi atau Rasul untuk memberi mereka peringatan. Sehingga ketika mereka melampaui batas dan tidak menghiraukan peringatan yang telah diberikan, maka Allah Ta'ala hancurkan ummat-ummat itu.

Ummat dapat mengetahui dan mengamalkan agama jika mereka melakukan dakwah. Jika dakwah tidak dilakukan maka agama akan hilang. Siapa saja yang mengamalkan agama maka kehidupannya akan mengalami peningkatan kualitas hidup. Bagi yang tidak mengenal agama untuk bisa dapatkan peningkatan hanya tercapai bila melakukan dakwah. Dengan dakwah manusia akan mengenal agama atau mau mengamalkan agama. Tanpa dakwah maka manusia akan jauh dari agama dan terjadilah kerusakan dalam kehidupan manusia.

Ulama adalah pewaris ilmu para Nabi, maka peran ulama dalam memperbaiki ummat sangatlah penting. Jika para ulama hanya duduk-duduk saja dirumah maka kehidupan masyarakat akan rusak. Nanti pada hari pengadilan agama, para ulama ada yang dimuliakan karena ilmu mereka dan ada yang dihinakan karena ilmu mereka. Allah Ta'ala akan meminta pertanggungan jawab dari para ulama, apa yang telah mereka lakukan untuk ummat. Ulama yang dilaknat atau disiksa Allah Ta'ala adalah ulama yang ilmunya tidak dapat menambah ketakwaan, atau rasa takut  bagi dirinya. Ulama yang tidak ada risau atau kepedulian terhadap ummat maka didunia ketika adzab turun, maka Allah akan timpakan adzab ini kepada dia terdahulu.
Seperti kisah ulama yang kening atau dahinya tidak mengkerut melihat kemaksiatan yang terjadi dilingkungannya. Ulama ini tidak mau buat dakwah maka Firman Allah Ta'ala kepada Jibril a.s, untuk menurunkan adzabnya dimulai dari ulama tersebut terlebih dahulu.

Para Anbiya a.s melakukan kerja dakwah karena rasa takut kepada Allah Ta'ala, bukan karena keadaan-keadaan seperti senang,susah,miskin,kaya,sakit,sehat. Semua Anbiya a.s menjalankan perintah dakwah karena rasa takut kepada Allah Ta'ala dan dilakukan dalam keadaan apapun baik susah maupun senang, dalam keadaan berat ataupun ringan, dalam keadaan sakit ataupun sehat. Para Anbiya a.s tidak pernah meninggalkan kerja dakwah walaupun mereka disiksa. Dan mereka tidak pernah meminta bahkan berharap untuk menerima imbalan walaupun itu hanya sekedar ucapan terima kasih.

Para Anbiya a.s melakukan usaha atas iman dan amal melalui dakwah sehingga lingkungan yang rusak menjadi baik. Namun ketika Nabi mereka telah wafat, dan dakwah telah ditinggalkan, lambat laun kaum yang tadinya taat dapat berubah menjadi kafir.
Atas perkara inilah, usaha yang dilakukan Rasulullah SAW adalah melibatkan para Sahabat-sahabat r.anhum dalam kerja nubuwwah agar dapat melanjutkan kerja dakwah ini.
Inilah usaha Nabi yaitu mencetak da'i-da'i yang akan melanjutkan usaha dakwah Rasulullah SAW. Sekarang kita tidak akan mendapatkan Rasulullah SAW lagi atau melihat dia lagi walaupun zaman telah menjadi rusak melebihi kerusakan-kerusakan yang terjadi melebihi kerusakan yang terjadi pada ummat-ummat terdahulu. Kerja Nubuwwah atau kerja kenabian ini telah diwarisi Rasulullah SAW kepada ummat ini, dan akan berlanjut sampai hari kiamat.


Semoga kita dipilih Allah SWT untuk ikut andil dalam kerja dakwah ini...

Bekasi 01072015




2 comments:

Anonymous said...

Semoga kita di Istiqomahkan Allah dalam usaha Dakwah kenabian ini... Insya Allah.

Aswin Bahar said...

Aamiin insya Allah