Bismillahirrahmanirrahiim..
Hadratji Maulana Ilyas rah.a. berkata, ''Maksud ilmu yang pertama dan utama adalah agar seseorang dapat memperbaiki kehidupan dirinya sendiri, dapat menunaikan kewajiban dan memahami kesalahan diri sendiri dan selalu berusaha atas hal-hal tersebut. Namun jika ilmu itu digunakan untuk menyalahkan orang lain dan melihat orang lain dan melihat aib orang lain, maka ilmu tersebut akan menjadi sebab kesombongan. Dan jelas hal ini sangat berbahaya bagi orang alim, dikatakan dalam pepatah,
"Kerja yang dikerjakannya, malah menghancurkan dirinya.'
Hadratji Maulana Ilyas rah.a ditanya seseorang, "Mengapa orang Islam tidak dapat mengatur pemerintahan dan kekuasaan?" beliau berkata. "Abila perintah Allah Ta'ala dan larangan-larangan Allah Ta'ala tidak diamalkan pada dirinya, bagaimana urusan dunia dapat diserahkan kepada mereka? Kehendak Allah Ta'ala memberikan pemerintahan dunia ini kepada orang Islam, agar orang-orang Islam menegakkan perintah Allah Ta'ala didunia ini. Jadi, apabila kalian sekarang diserahi pemerintahan apakah kalian dapat menunaikan kehendak Allah Ta'ala tersebut?"
Hadratji Maulana Ilyas rah.a berkata, "Orang yang dianggap sebagai pejabat (pembantu) pada hakekatnya bukanlah pembantu pemerintah. Sebenarnya mereka hanyalah membantu diri nya sendiri untuk memenuhi keperluannya. Karena pada hari ini keperluan mereka telah dipenuhi oleh pemerintah, maka mereka menjadi pembantu pemerintah. Tetapi jika esok hari keperluan mereka itu dicukupi oleh musuh pemerintah, maka mereka otomatis akan membantu musuh itu.
Dengan demikian, pada hakekatnya orang yang akan mencapai hajatnya itu tak akan membantu apabila hajatnya tidak terpenuhi. Bahkan, terhadap ayahnya sekalipun. Dan untuk memperbaiki mereka bukanlah dengan mencaci dan memarahi begitu saja, penyakit mereka yang sebenarnya adalah 'sifat mementingkan diri sendiri'. Selama ia terpenuhi keperluannya, maka ia akan berusaha kuat untuk membantu.
Dan untuk memperbaiki hal ini bukan dengan membicarakan aib-aibnya dan mencacinya. Cara yang tepat adalah menggantikan sifat mementingkan diri pribadi itu dengan sifat mementingkan Allah Ta'ala dan perintah-nya. Tanpa usaha demikian, penyakit tersebut tidak akan dapat disembuhkan.''
Niat amal dan sampaikan...
No comments:
Post a Comment