Bismillahirrahmanirrahiim...
Bayan subuh Maulana Sa'ad MUSYAWARAH INDONESIA 2015 Maulana Saad
Pertolongan ghaibiyah dari Allah Ta'ala akan datang bila ummat buat dakwah, tapi bila dakwah ditinggalkan maka nusroh ghaibiyah (pertolongan ghaib) akan Allah Ta'ala cabut. Karomah mungkin masih ada namun tidak ada nusroh ghaibiyah.
Walaupun hari ini banyak cara-cara baru yang menyampaikan pesan agama namun dengan cara baru ini nusroh ghaibiyah tidak akan datang.
Rasulullah SAW kirim surat kepada Raja Kisra namun ia merobek surat Nabi maka Nabi katakan dia tidak hanya merobek surat tapi Raja Kisra telah merobek kerjaannya sendiri.
Hari ini orang kafir telah merobek Al-Qur'an namun kerajaan mereka tidak hancur, karena dakwah tidak cara Nabi sehingga nusrotullah ghaibiyah tidak datang.
Hari ini orang senang belajar agama dengan duduk mendengar lafadz agama padahal nusrotullah (pertolongan Allah) akan datang dengan gerak. Nabi kirim surat beserta utusan yang bergerak maka nusrotullah bersama dengan gerak. Bila pesan agama dikirim melalui e-mail , WhatsApp dll dimana orang yang dakwah tidak bergerak maka tidak ada nusrotullah.
Dakwah infirodi (sendiri-sendiri) face to face ini baru bertabligh karena ada ayat alam ta'tikum nazir yang menghendaki gerak.
Demikian juga belajar agama tidak bisa hanya dengan duduk di rumah buka internet namun harus bergerak mencari suasana agama barulah nusroh ghaibiyah dari langit akan datang.
Bahkan sahabat Nabi mendapatkan keperluan mereka sehari-hari dengan nusroh ghaibiyah.
Orang-orang yang menginginkan Karomah seperti para wali dan kita pun ingin nusroh ghaibiyah seperti para sahabat r.anhum.
Apa yang dimaksud nusroh ghaibiyah ? Bukan sekedar mendapatkan pertolongan zahir (nampak) tapi apakah mereka mendapatkan kedekatan dengan Allah Ta'ala atau tidak.
Kelahiran Nabi mendatangkan keberkahan dimana api persia yang disembah telah padam.
Nusrotullah ghaibiyah sebenarnya adalah bagaimana orang semakin hari semakin dekat dengan Allah sebagaimana dalam surat al Fath, karena inilah tujuan hidup para sahabat yaitu mendekatkan manusia pada Allah.
Mendatangkan nusroh ghaibiyah dengan dakwah ghaibiyah sebagaimana Nabi dalam suatu perjalanan mendakwahi seorang Badui yang meminta saksi kerasulan beliau SAW dan keesaan Allah Ta'ala. Maka Nabi tidak mengambil asbab zahir yaitu sahabat Nabi jadi saksi tetapi menjadikan pohon menjadi saksi. Maka dengan dakwah infirodhi maka Allah turunkan nusroh ghaibiyah kepada Nabi dimana pohon datang membelah bumi dan bersyahadat 3 kali sehingga orang Badui tersebut masuk Islam.
Inilah contoh dengan dakwah infirodhi (individual) tujuan tercapai dan nusroh ghaibiyah datang.
Kalau kota memilih dakwah cara Nabi pasti akan datang tantangan. Tapi kalau tidak cara Nabi tidak akan datang tantangan, siksaan dam sebagainya.
Hari ini kesalahan umat terbesar adalah telah merasa berdakwah cara Nabi dapat diganti dengan alat padahal cara Nabi tidak dapat diganti sebagaimana puasa solat dsb tidak dapat diganti. Karena Nabi ajarkan agama dan usaha atas agama dimana cara agama tidak dapat diganti dan cara usaha agama pun tidak dapat diganti. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Nabi perintahkan bukan dengarkan saya tapi lihat saya.
Maka ini penting kita sendiri yang dakwah infirodhi face to face karena ada sunnah gerak yang mendatangkan nusroh ghaibiyah.
Semua Nabi bergerak dimana banyak ayat menceritakan. Kalau dengan alat saja tidak akan diterima hujjah kita oleh Allah Ta'ala di akhirat. Sebagaimana hari ini membersihkan gigi dengan sikat gigi dan odol tetapi 70 fadhilah bermiswak tidak akan dia dapatkan dengan alat-alat yang lain walaupun memang tujuan kita membersihkan gigi dimana hadits-hadits yang menjelaskan fadhilah itu hanya dengan siwak.
Jibril senantiasa menasehati Nabi untuk bersiwak sampai-sampai Nabi merasa siwak akan difardhukan kepada Nabi. Tanpa siwak solat tetap sah tapi fadhilah-fadhilah siwak tidak akan kita dapatkan.
Kita suka terkesan dengan penemuan-penemuan baru. Bila kita dakwah dengan alat maka akan bertentangan dengan sunnah Nabi yaitu dakwah infirodhi dimana Nabi mencari dan mendatangi ummat bukan dicari ummat. Maulana Yusuf katakan dakwah infirodhi sangat penting dimana bila ketika orang datang dan kita sedang sibuk dalam amal infirodhi maka batalkan dulu infirodhi kita untuk menemui orang tersebut.
Temui ummat dengan jalan atau gasht (keliling jumpa umat) namun hati kita terasa berat tetapi kirim pesan agama lewat alat berjam-jam tidak bosan.
Dibandingkan dengan ceramah Nabi lebih banyak bergerak jumpai ummat.
Bersambung... Niat amal dan sampaikan
No comments:
Post a Comment