Bismillahirrahmanirrahiim
Dalam suatu majelis Hadratji Maulana Ilyas rah.a. berkata, "Maksud asal kerja tabligh kami ini adalah mengalihkan keyakinan manusia dari Thagut dan mengembalikannya kepada Allah S.w.t. Dan hal ini tidak dapat dicapai, kecuali dengan pengorbanan. Dalam Agama, 'diri' dan 'harta' disebut sebagai pengorbanan. Mengorbankan diri adalah dengan meninggalkan kampung halaman semata-mata karena Allah dan menyebarkan kalimat Allah serta ajaran agama. Sedangkan pengorbanan harta adalah menanggung sendiri segala biaya dalam bertabligh ini,dan jika terpaksa berhalangan pada masa seharusnya ia bertabligh, hendaknya ia bersungguh-sungguh memberi semangat dan mendorong orang lain untuk keluar bertabligh. Demikian dikatakan bahwa ; "Orang yang menunjukkan kepada kebaikan akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan kebaikan itu."
Sejauh mana kita dapat mengusahakan orang lain untuk keluar bertabligh, maka sejauh itu pula kita akan mendapat pahalanya. Dan apabila bantuan kepada orang yang akan bertabligh itu berupa harta, maka kita pun akan mendapat pahala mengorbankan harta. Kemudian kita menganggap kepada orang yang telah keluar bertabligh itu telah berbuat baik kepada kita. Dimana tugas yang seharusnya menjadi pekerjaan kita, karena suatu udzur, kita berhalangan keluar bertabligh pada saat itu, maka orang itu telah menunaikan kewajiban kita. Demikianlah agama, orang yang tinggal atau udzur menganggap bahwa orang yang berjuang itu telah berbuat baik kepadanya."
No comments:
Post a Comment