Wednesday, April 22, 2015
Iman yakin II
Keluar Di Jalan Allah Untuk Membentuk Iman Yakin
Nabi saw 13 tahun menanamkan iman yakin yang sempurna kepada para sahabat di Kota Mekkah. Setelah iman yakin sempurna barulah perintah untuk ibadah diperintah kepada para sahabat. Pendapat lain mengatakan 11 tahun baru perintah shalat diturunkan.
Belajar iman yakin dulu baru perintah-perintah yang lain menyusul. Setelah iman yakin ini terbentuk, ibadah itu jadi mudah. Perintah-perintah Allah jadi mudah karena ada keyakinan yang kuat kepada janji-janji Allah.
Para sahabat ini dulunya untuk menghentikan kebiasaan minum khamar itu susah sekali. Ketika bayi baru lahir maka dia akan diberi minum khamar dan ketika hendak meninggal dunia pun minuman yang terakhir kalinya adalah khamar.
Nabi SAW cerita bagaimana kenikmatan surga dan segala keindahannya dan para sahabat melihat surga ini seolah ada didepan mata mereka. Setiap waktu, setiap saat berbicara masalah iman sehingga iman pun masuk kedalam hati mereka. Iman yang sempurna inilah yang menyebabkan kebiasaan minum khamar ini berhenti. Kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya berubah menjadi kebaikan-kebaikan.
Para maseikh kita katakan : “Kami sering melihat ahli iman tetapi jarang melihat ahli yakin”
Kalaulah iman yakin sudah masuk kedalam diri kita maka makan pun tidak akan enak dan tidur pun tidak akan nyenyak.
Satu orang ahli dunia tidak akan tidur nyenyak karena memikirkan usaha dunia. Satu orang ahli akhirat pun tidak akan tidur nyenyak karena memikirkan usaha akhirat. Tapi kita hari ini pikir dunia sudah keluar tetapi pikir akhirat belum masuk. Makanya waktu bayan tidur, waktu taklim tidur yang melek itu Cuma waktu makan saja.
Ada seorang suami disaat nisab 3 hari anaknya sakit. Istrinya berkata kepadanya : Pak jangan keluar, anak kita sakit, bawalah kedokter, nanti kalau bapak pergi dan terjadi apa-apa terus bagaimana kata tetangga kita.
Istrinya terus merengek minta suami tak keluar di jalan Allah. Jamaah telah bayan hidayah siap berangkat 3 hari. Akhirnya karena lemah iman sang suami tak jadi Khuruj.
Lepas 3 hari Allah sembuhkan anaknya dan jemaah pulang. Maka istrinya langsung menjadi Mubayyin : Tuh liat pak ! untung bapak tak keluar cobalah kalau keluar pasti anak kita mati.
Maka satu keluarga semuanya binasa imannya, Rusak keyakinannya dan menganggap sembuhnya anak mereka tak keluar di jalan Allah SWT. Jika suami terus berangkat 3 hari dan meyakini semua hidup telah ditulis Allah SWT , mati hidup dari Allah, senang susah dari Allah, sakit sembuh dari Allah, maka lepas 3 hari anaknya sembuh juga bukan karena keberadaan dirinya.
Maka setelah pulang suaminya akan bayan kepada istrinya : lihat ma ! karena aku keluar di jalan Allah SWT maka bantuan Allah SWT datang kepada keluarga kita dan anak kita disembuhkan Allah SWT. Maka pada saat itu seluruh keluarga selamat dari kebinasaan syirik, iman mereka benar, dan selamat dari kefasikan.
Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At Taubah 24)
Orang yang buka toko untuk menghidupi keluarga paham tanggung jawab terhadap tokonya, maka tiap hari dibuka dan di azam untuk buka toko bukan untuk masa 40 hari, 4 bulan saja tetapi untuk masa selama hidupnya karena apa? Dia paham tanggung jawabnya.
Maryam karena iman yakinnya yang sempurna kepada Allah, di mihrobnya selalu ada makanan yang dihantar Allah SWT langsung dari langit. Makanan musim panas ada pada musim dingin. Makanan musim dingin ada pada musim panas.
Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!" (QS. Maryam 19-20)
Iman yakinnya Maryan bergeser sedikit saja. Bagaimana mungkin aku punya anak. Mulai dari saat itu, makanan tidak pernah lagi turun dari langit kepada Maryam. Padahal waktu itu Maryam mengandung nabi Isa. Maryam harus bersusah payah cari makanan.
Nabi SAW buat dakwah tidak mudah dengan tetesan air mata, tetesan keringat bahkan tetesan darah pun mengalir dari tubuh Nabi SAW yang mulia.
Nabi Nuh as buat dakwah siang dan malam tetapi Nabi SAW buat dakwah tidak kenal siang, tidak kenal malam. Untuk apa...? Untuk menimbulkan iman yakin yang sempurna kepada Allah.
Kenapa orang yang paling sempurna iman yakinnya adalah Nabi SAW...?
Karena Nabi SAW orang yang paling banyak berkorban untuk agama.
Kita pun keluar 3 hari, 40 hari, 4 bulan untuk belajar iman yakin yang sempurna kepada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Berdiri sesaat di jalan Allah lebih baik daripada beribadah di malam lailatul qadar di depan Hajr Aswad.” (Hr. Ibnu Hibban. Berkata pentahqiq, “Isnadnya shahih” X/463)
Dari Aisyah r.ha. meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah bercampur pada hati seorang muslim debu-debu (ketika berada) di jalan Allah, kecuali Allah pasti mengharamkan atasnya api neraka.” (Hr. Ahmad dan Thabrani dalam al Awsath, dan sanad Ahmad semuanya tsiqat - Majma’uz Zawaa ‘id V/ 7452)
Dari Utsman bin Affan r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Satu hari di jalan Allah lebih baik daripada seribu hari selain di jalan Allah’. “ (Hr. Nasai, bab Keutamaan Ribath, Hadits nomor 3172)
Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sepagi atau sepetang di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya. (Hr. Bukhari. Bagian dan Hadits yang panjang, bab Sifat surga, Hadits nomor 6568)
Dari Anas bin Malik r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda “Barangsiapa yang berangkat sepetang di jalan Allah, maka pada hari kiamat ia akan mendapat satu misk (minyak kesturi) sebanyak debu-debu yang mengenai tubuhnya.” (Hr. lbnu Majah, bab Khuruj bersama rombongan, Hadits nomor 2775)
Dari Abdullah bin Umar r.huma meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa terkena sakit kepala di jalan Allah, lalu ihtisab (mengharap pahalanya dan Allah atas sakitnya), maka diampuni dosa-dosanya yang lampau.” (Hr. Thabrani dalam al Kabiir, dan isnadnya hasan - Majma’uz Zawaa ‘id III/30)
Dari Suhail r.a. berkata bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Berdirinya salah seorang dan kalian sesaat di jalan Allah lebih balk daripada amal kebaikan (yang ia lakukan) seumur hidupnya di keluarganya (rumahnya).” (Hr. Hakim III/282)
Dari Abu Hurairah r.a. menceritakan, “Rasulullah saw. telah memerintahkan satu jama’ah untuk pergi keluar (di jalan Allah). Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah! Apakah kami mesti berangkat malam ini juga, atau tinggal dulu hingga kami (berangkat) pagi hari? Nabi saw. bersabda, Apakah kalian tidak suka bermalam di salah satu taman dari taman-taman surga. “ (as Sunanul Kubraa IX/158)
Iman yakin akan terbentuk dalam diri kita kalau kita ada usaha atas iman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment