Sunday, May 15, 2016

Dakwah wa Tabligh - Al Quran dan Hadits -

Bismillahirrahmanirrahiim..

Al Quran dan Hadits
Dari bapak Sholihun Ahmad

# Al-Qur'an itu Panduan Teoretis. Sedangkan Hadith itu Panduan Empiris dari Nabi Muhammad.
# Panduan Empiris itu untuk menjelaskan Panduan Teoretis. Shohabat saja banyak yg tidak faham maksud beberapa ayat dlm alQuran, apalagi kita. Sehingga Rosulullah menjelaskan melalui Qouliyyah, Fi'liyyah, maupun Taqririyyah yang disebut Hadith.
# Jika ada yang mengatakan Hadith Shohih bertentangan dengan Al-Qur'an, maka secara definitif org tersebut tidak faham ilmu Hadits/Mustholah Hadits atau salah dalam memahami maksid hadits.
# JIka ada yg mengatakan "hadits" bertentangan dengan al-Qur'an, mesti hadits yg dimaksud adalah hadits munkar, syadz dkk.
# Adakah Hadits yang salah? tidak ada satu 'ulama'pun yang berani menjawab ada, karena memang tidak ada ilmunya untuk menjawab pertanya tsb. Ilmu Hadits tidak berbicara benar/salah, tetapi berbicara Diterima/Ditolak.
# Kemudian diterangkan dlm Ilmu Haditsb tentang kriteria hadits sebagai filter antara hadits yg maqbul dan mardud. Pemfilter ini mengetahui silsilah perowi, sanad hadits dan menguasai tafsir Al-Quran. Mereka inilah yg skrg kita kenal sprt Imam Bukhori, Muslim, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad bin Hambal, Abu Dawud dll....
# Karena Hadits adalah perkataan Nabi yang sarat akan sastra dan mempunyai asbab al-wurud, maka para ulama' men-syarah-i (tafsir klo terkait ayat Al-Quran) Hadits.
# Muncullah Khilafiyyah (perbedaan pendapat) ttg makna Hadits, yang bersumber setidaknya pada 2 hal. 1. maksud hadits, 2. derajat hadits (yang biasanya berkisar pada Hadits Hasan dan Dhoif. bukan pada Hadits Shohih).
# Bagaiman dgn Al-Quran apakah memunculkan khilafiyyah? jelas. Khilafiyyah muncul dari perbedaan pemahaman ulama' tentang ayat Al-Quran/perbedaan tafsir, yang menyebabkan perbedaan pengambilan ijtihad.
# Dalam berijtihad, para ulama' mutlak menggunakan Hadits untuk menafsiri ayat Al-Quran. walaupun juga menggunakan Qiyas dgn proporsi masing2 tergantung ulama'nya. Imam Hanbali lebih cenderung tafsir menggunakan hadits dari pada qiyas. sebaliknya imam Hanafi, lebih menggunakan Qiyas karena saat itu Hadits belum terbukukan dan hadits palsu berseliweran.
# Jika para ulama' masih kesulitan memahami al Quran, bgmn dg kita? itulah peran hadits dan kitb2 para ulama' berupa tafsir mapun syarah hadith...

Wallahu a'lam

karang yang dilawan
Niat amal dan sampaikan

No comments: