Bismillahirrahmanirrahiim...
Allah Ta'ala berfirman dalam kitabNya...
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” (QS Al Baqarah [2]: 264)."
Rasulullah Saw telah memberitakan sosok manusia nestapa ini dalam hadits shahihnya,
"Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili dan dieksekusi adalah:
*Seorang yang mati di jalan Allah Swt. Ia dihadirkan dan diperkenalkan nikmat-nikmatnya, maka ia pun mengenalnya. Lalu ditanya, “Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat-nimat itu?” Ia menjawab, “Aku pergunakan untuk berperang di jalan-Mu hingga aku mati syahid.” Allah Swt berfirman, “Engkau telah berbohong. Engkau berperang (dengan motivasi) agar engkau dipanggil “pemberani” (pahlawan). Maka, hal itu benar-benar telah terwujud. Kemudian datang perintah agar diseret wajahnya hingga dijerumuskan ke dalam api neraka.
*Dan dihadirkan (pula) seorang yang rajin mencari ilmu, mengajarkannya kepada orang lain dan rajin membaca Al Qur’an. Diperkenalkan nikmat-nikmatnya, maka ia pun mengenalnya. Lalu ditanya, “Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, “Aku pergunakan untuk menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca Al Qur’an.” Allah berfirman, “Engkau dusta. Sesungguhnya engkau rajin mencari ilmu agar engkau dijuluki sebagai “orang ‘alim” (cerdas, jenius atau intelektual). Dan engkau rajin membaca Al Qur’an agar engkau dipanggil “Qori’” (ahli tilawah). Maka, hal itu pun benar-benar telah terealisir. Kemudian datang perintah agar diseret wajahnya hingga dijerumuskan ke dalam api neraka.
*Dihadirkan juga seorang yang diluaskan rezekinya oleh Allah dan dianugerahi beragam harta yang melimpah. Diperkenalkan nikmat-nikmatnya, maka ia pun mengenalnya. Lalu ditanya, “Apa yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?” Ia menjawab, “Tidak ada urusan yang Engkau senang untuk berinfak di situ kecuali aku telah berinfak di dalamnya semata-mata untuk-Mu (mencari ridha-Mu)”. Allah berfirman, “Engkau berbohong. Sesungguhnya engkau berinfak agar engkau dipanggil “dermawan.” Maka, hal itu benar-benar telah terwujud. Kemudian datang perintah agar diseret wajahnya hingga dijerumuskan ke dalam api neraka” (HR Muslim no. 1905).
Niat amal dan sampaikan.
No comments:
Post a Comment